Teknik – Teknik Estiminasi
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO (Referensi 15). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :
- Algorithmic models : menggunakann ‘effort driver’ yang menggambarkan karakteristik dari sistem target dan lingkungan implementasi untuk memprediksi biaya.
- Expert judgement : Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni. Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat. Metode ini digunakan ketika melakukan estimasi biaya yang diperlukan untuk mengubah sebagian software yang masih eksis. Estimator akan memberikan beberapa analisis dampak berdasarkan pendapat yang proporsional dengan kode yang ditambahkan. Seseorang yang telah terbiasa dengan software tersebut yang lebih tepat untuk mengerjakannya.
- Analogy : Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan. Penggunaan analogi disebut juga case-based reasoning. Estimator mencari proyek-proyek yang telah selesai dikerjakan (sumber) yang memiliki karakteristik hampir sama untuk referensi proyek baru (target). Biaya yang telah dilaporkan yang sesuai dengan kasus sumber dapat dijadikan pijakan estimasi proyek target. Estimator kemudian melakukan identifikasi perbedaan sistem target dengan sumber, selanjutnya menetapkan estmasi dasar untuk menghasilakan estimasi biaya proyek baru. Masalahnya adalah bagaimana mengidentifikasi kemiripan dan perbedaan yang sesungguhnya pada aplikasi yang berbeda, khususnya bila ada banyak proyek masa lampau sebagai gambaran. Untuk mengidentifikasi sumber yang paling dekat dengan target biasanya menggunakan ukuran jarakEuclidian : Distance = square-root of ((target_parameter1 – source_parameter1)2 + …. + (target _parametern – source_parametern)2)
- Parkinson : mengidentifikasi kelayakan biaya staf untuk mengerjakan proyek dan menggunakannya sebagai estimasi (bukan merupakan metode prediksi biaya yang sebenarnya).
- Price to win : estimasi harus kelihatan cukup rendah untuk memenangkan kontrak.
- Top-down: Pendekatan top-down normalnya dihubungkan dengan dengan model parametric (algoritma). Biaya yang diperlukan untuk implementasi proyek akan dikaitkan terutama dengan variabel yang berhubungan karakteristik sistem final. Bentuk dari model parametrik biasanya berupa satu atau lebih formula dalam bentuk : Effort = (system size) x (productivity rate)Suatu model untuk memperkirakan biaya pengembangan perangkat lunak memiliki 2 komponen utama. Pertama, metode untuk menaksir ukuran pekerjaan pengembangan perangkat lunak (software) dan menaksir laju pekerjaan yang berhasil dikerjakan. Beberapa model parametrik (seperti Function Point ) berfokus pada sistem maupun ukuran pekerjaan, sementara metode lain (seperti COCOMO) lebih berkonsentrasi pada faktor produktifitas.
- Bottom-up : Pendekatan bottom-up memecah proyek ke dalam komponen-komponen tugasnya dan kemudian menghitung berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas tersebut. Untuk proyek besar, proses pemecahan akan berulang hingga mendapatkan komponen yang bisa dieksekusi oleh satu orang selama 1 hingga 2 minggu. Setiap komponen tugas dianalisa hingga komponen sub tugasnya, yang menghasilkan Work Breakdown Schedule(WBS). Bagian bottom-up muncul ketika terjadi penjumlahan biaya yang dihitung dari setiap aktifitas untuk memperoleh estimasi keseluruhan. Pendekatan ini lebih cocok digunakan di bagian akhir tahap perencanaan proyek. Jika digunakan pada awal siklus proyek, beberapa karakteristik sistem final harus diasumsikan.
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO (Referensi 15). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :
- Preliminary Design - our Analysis Phase
- Detailed Design (DD) - our Design Phase
- Code and Unit Tes (CUT) - same as ours
- System Test - our System Test and Acceptance Phase
Tugas PPSI - Yulia Charli
16109801 - Muhamad Yazir Rizki
4KA03